A.
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi
sosial secara asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung seseorang
atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif memiliki
bentuk-bentuk antara lain sebagai berikut...
1.
Kerja Sama (Cooperation)
Kerja
sama adalah suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai
kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk dirinya
atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in
group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H.
Cooley, kerja sama dapat berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki
kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada saat yang sama
memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi
kepentingan tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga
pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang penting dalam kerja sama.
Kerja
sama akan bertambah kuat jika terdapat bahaya bahaya dari luar dan juga
tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang telah tertanam dalam
kelompok, dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang. Contohnya, kerja
sama antara prajurit dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam
sebuah dmedan pertempuran. Proses sosial erat kaitannya dengan kerja sama ialah
konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya
hubungan dan masing-masing memandang sebagai kepentingan sendiri. Dalam
mengadakan konsensul dapat muncul jika anggota kelompok mempunyai perbedaan
pendapat. Dalam konsensus, pertentangan kepentingan terlihat nyata, tetapi
tidak sebesar di konflik.
Bentuk-Bentuk
Kerja Sama - Berdasarkan
pelaksanaannya, kerja sama memiliki bentuk-bentuk antara lain lain sebagai
berikut...
- Kerukuran atau gotong royong ialah bentuk kerja
sama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
tertentu yang berkaitan langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam
gotong royong.
- Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian
pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
- Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan
unsur-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi
sebagai satu-satunya tips untuk menghindari adanya konflik yang dapat
mengguncang organisasi
- Koalisi, adalah kombinasi yang
dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil karena ke-2 organisasi
memiliki struktur tersendiri.
- Joint-venture, adalah bentuk kerja
sama dalam perusahaan proyek khusus, seperti pengeboran minyak dan juga
perhotelan.
Berdasarkan
bentuk kerjanya, kerja sama dibagi dalam beberapa macam antara lain sebagai
berikut...
- Kerja sama spontan adalah kerja sama
serta-merta
- Kerja sama langsung adalah kerja sama yang
dilakukan dari hasil perintah atasan atau penguasa.
- Kerja sama kontak adalah kerja sama atas
dasar perintah tertentu.
- Kerja sama tradisional adalah kerja sama sebagai
bagian antaraunsur dalam sistem sosial
2.
Akomodasi (accomodation)
Akomodasi
adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia dengan
semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti
adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam
masyarakat. Akomodasi seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan
pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun
paksaan (tekanan).
Bentuk-Bentuk
Akomodasi - Akomodasi
sebagai proes mempunyai beberap bentuk antara lain sebagai berikut...
- Koersi adalah bentuk dari akomodasi
yang berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain
yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya
sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
- Kompromi adalah bentuk dari akomodasi
yng pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga
tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi adalah semua pihak
bersedia merasakan dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya: perjanjian
gencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang.
- Arbitrase adalah bentuk akomodasi yang
terjadi apabila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup
mencapai kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kelompok ketiga yang
tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga
tersebut berasal dari badan yang berwenang. Contohnya: penyelesaian
pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh diselesaikan melalui
arbitrase (pihak ketiga yang netral).
- Mediasi adalah pihak ketiga untuk
penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang
betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk
mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
- Konsiliasi ialah upaya mempertemukan
keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan
bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan
asimilasi. Contohnya, panitia tetap penyelesaian masalah ketenagakerjaan
mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan masalah.
- Toleransi adalah bentuk akomodasi
tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan,
adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan.
- Stalemate adalah bentuk dari akomodasi
yang terjadik ketika kelompok terlibat pertentangan dengan kekuatan
seimbang. Dengan kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju
ataupun mundur sehingga pertentangan akan berhenti dengan sendirinya.
3.
Asimilasi (assimilation)
Asimilasi
adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok
guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama. Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada
kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian,
individu-individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara
terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing
kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam
asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan
kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua
orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan
keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.
Faktor-Faktor
Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi
ialah
- Sikap toleransi
- Kesempatan yang seimbang
dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat kesempatan yang serupa untuk
mencapai kedudukan khusus atas dasar kemampuan & jasanya)
- Sikap menghargai orang-orang
asing dan kebudayaannya
- Tingkahlaku yang terbuka
dari golongan penguasa dalam masyarakat
- Adanya Persamaan pada unsur
kebudaaan
- Perkawinan campuran
(amalgamasi)
- Adanya musuh bersama dari
luar.
Faktor-Faktor
Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, faktor-faktor yang menjadi penghalang
terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut...
- Terisolasinya kehidupan
suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya, orang indian di
Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah
khusus (reservation).
- Kurangnya pengetahuan tentang
kebudayaan yang dihadapi
- Memiliki perasaan takut
terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
- Terdapat perasaan bahwa
suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada
kebudayaan golongan atau kelompok lain.
- Terdapat perbedaan warna
kulit atau ciri-ciri badaniah.
- Terdapat in group feeling
yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat
di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan
- Terdapat gangguan golongan
minoritas terhadap golongan yang berkuasa. Contoh, perlakuan kasar
terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika Serika sesudah
pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara
mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
- Memiliki perbedaan
kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
4.
Akulturasi (Aculturation)
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima.
Contoh Akulturasi:
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima.
Contoh Akulturasi:
- Kebudayaan Hindu dan
kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian menciptakan kebudayaan
Islam yang bercorak Hindu
- Musik Melayu bertemu dengan
musik portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong
5.
Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).
B.
Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi
sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan dengan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial
disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai berikut...
1. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.
Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut ini...
1. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.
Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut ini...
- Contoh persaingan pada
bidang ekonomi: persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut
pasar yang terbatas
- Contoh persaingan dalam
sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis
- Contoh persaingan dalam hal
kebudayaan: persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur
kebudayaan yang lain.
Fungsi
Persaingan - Persaingan
memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut..
- Menyalurkan keinginan
individu atau kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit
dipenuhi seluruhnya secara serentak. Contohnya, membangun jalan desa atau
memperbaiki pos keamanan di permukiman.
- Menyalurkan kepentingan dan
nilai dalam masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dengan
menimbulkan konflik. Contohnya, dalam Provinsi Aceh warganya tak boleh
berpakaian minim ataupun pendek, mereka harus berpakaian islami.
- Menyeleksi individu dengan
pantas memperoleh kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.
2.
Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian menyeluruh masyarakat.
Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian menyeluruh masyarakat.
Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....
- Kontravensi umum, seperti penolakan,
keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
- Kontravensi sederhana, seperti menyangkal
pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan
penyebaran desas-desus.
- Kontravensi rahasia, seperti membocorkan
rahasia atau berkhianat.
- Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan
kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3.
Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4. Pertentangan atau konflik (conflict)
Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang menimbulkan konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain sebagai berikut...
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4. Pertentangan atau konflik (conflict)
Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang menimbulkan konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain sebagai berikut...
- Pertentangan pribadi, adalah individu yang sejak
mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk
dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha
menghancurkan pihak lawan.
- Pertentangan rasial, adalah pertentangan yang
terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika
terdapat salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
- Pertentangan antarkelas
sosial, adalah
pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya
perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
- Pertentangan politik. adalah pertentangan yang
terjadi antargolongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat.
Contohnya, pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu
atau pertentangan antarnegara.
- Pertentangan yang bersifat
internasional, adalah
pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut
kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat
pihak yang tak dapat mengendalikan diri, maka akan terjadi
"Di Dunia Ini Tidak Ada Manusia Yang Dapat Hidup Sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar